Proteksi Lingkungan

Pendahuluan
PT. Persada Nusa Nabati Indonesia - Pabrik Pengolahan Sawit tanpa kebun juga berkomitmen untuk melindungi lingkungan yaitu Hutan, Lahan Gambut dan Hak Pekerja di Sektor Perkebunan.

Maka dengan itu Perusahaan mempunyai Prinsip yaitu:
  1. Kepatuhan terhadap Pedoman Praktek Terbaik yang ditetapkan oleh Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO)
  2. Petani/Pemasok TBS kami tidak menggunakan api selama pengembangan lahan baru atau peremajaan lahan atau lebih tepatnya menggunakan metode mekanisasi.
  3. Petani/Pemasok TBS kami, tidak ada pengembangan di Hutan Primer atau daerah yang diidentifikasi memiliki Nilai Konservasi Tinggi (NKT) atau Stock Karbon Tinggi (HCS)
  4. Petani/Pemasok TBS kami, tidak ada pengembangan di Hutan HCS
  5. Petani/Pemasok TBS kami, tidak melakukan pengembangan Lahan Gambut (Peat)
  6. Petani/Pemasok TBS kami, tidak melakukan penanaman di daerah terjal dan/atau tanah yang marginal dan rapuh (rawan longsor).
  7. Pekerja yang dikerjakan oleh Petani Pemasok TBS kami harus berusia 18 Tahun Keatas.
  8. Tidak melakukan pekerjaan paksa dan pelecehan seksual.
  9. Pemasok TBS Sawit kami dilarang membeli TBS Sawit yang ditanam dikawasan hutan/lindung dan lahan gambut (peat) yang dilarang pemerintah
Pelanggaran dari Prinsip Perusahaan, Pemasok TBS kami akan diberi sanksi sesuai kebijakan perusahaan.

Nol Deforestasi (Stock Karbon Tinggi/HCS)
PT. Djaja Putra Indonesia berkomitmen untuk mendukung kebijakan Konservasi Hutan atau yang biasa disebut Zero Deforestation, dan melestarikan hutan dengan stok karbon tinggi (HCS).

Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca
Dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir, minyak kelapa sawit telah menjadi salah satu topik yang menjadi bahan perbincangan secara global. Perkebunan kelapa sawit dianggap telah menyebabkan masalah lingkungan seperti, emisi gas rumah kaca (GHG), pemanasan global, dan perubahan iklim. Terdapat dua unsur yang menjadi perhatian utama dalam emisi gas rumah kaca, yaitu karbondioksida dan metana. Stakeholder atau pemangku kepentingan mengharapkan perusahaan terus memantau sumber dan menerapkan langkah-langkah untuk mengurangi emisi gas rumah kaca tersebut.

PT. Persada Nusa Nabati Indonesia setiap 6 bulan sekali melakukan pengujian standar kualitas emisi gas melalui cerobong asap dan generator. Melalui uji standar ini, emisi ini dipantau secara rutin oleh tim internal kami dilaporkan melalui Laporan UKL/UPL.